Ternyata Bersyukur itu jauh lebih baik dan merupakan tauladan bagi rasulullah
*Aku melihat hidup orang lain begitu
nikmat,
Dan ternyata ia hanya saja menutupi
kekurangan yang ada pada dirinya tanpa keluh kesah.
*Aku melihat hidup
teman-temanku tak ada duka dan
kepedihan,
Ternyata ia hanya saja pandai dalam menutupi dengan
mensyukurinya.
*Aku melihat hidup saudara-saudaraku
tenang tanpa ada sedikitpun ujian,
Ternyata ia hanya saja pandai dalam
menikmati badai hujan dalam kehidupan yang datang kepadanya.
*Aku melihat hidup sahabat-sahabatku begitu sempurna,
Ternyata ia hanya saja pandai dalam
berbahagia menjadi dirinya yang apa adanya.
*Aku melihat hidup tetanggakusangat beruntung,
Ternyata ia begitu sangat tunduk dan
memohon pada Allah untuk bergantung.
*Lalu apa yang terjadi pada hidupku, setiap hari aku banyak
belajar memahami dan mengamati setiap
hidup orang yang pernah aku jumpai, thank’s for all.
Dan ternyata aku kurang mensyukuri akan nikmat darimu.
*Dan aku dapat mengambil kesimpulan bahwa di belahan dunia
ini pasti masih ada yang belum beruntung yang aku miliki saat ini. Dan satu hal
yang aku ketahui, bahwa ALLAH tak pernah
mengurangi ketetapan-Nya. Mungkin hanya saja
aku yang kurang mensyukurinya.
*Jadi oleh sebab itu kita dianjurkan tidak perlu iri hati
pada apa yang orang lain punyai Ok.
Mungkin kita hanya saja belum tau akan rezeki yang ada dalam diri kita.
Dari lautan biru,bumi dan gunung, Allah telah memerintahkan
nya kepada kita tentu nikmat yang mungkin telah ada akan tetapi kitanya saja
belum mensyukurinya.
*Dan aku baru menyadari bahwa Allah telah menjamin rezekiku,
sejak 4 Bulan 10 Hari ketika aku di dalam kandungan Ibuku.
Amatlah sangat keliru bila bertawakkal bila rezeki dimaknai
oleh hasil bekerja.
karena bekerja itu adalah IBADAH, Sedangkan Rezeki itu urusan-Nya.
“Melalaikan kebenaran
demi mengkhawatirkan apa yang dijain-Nya, adalah kekeliruan yang berganda”.
*Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji (uang)
yang mungkin esok akan ia tinggalkan ketika ia meninggal.
Mereka lupa bahwa Hakekat
rezeki bukan apa yang tertulis dalam ANGKA, Melainkan dengan apa yang ia
syukuri dan nikmati.
Nah pernahkah engkau berkumpul bersama keluarga bercerita
,tertawa dan bercanda gurau bersama, nikmat bukan dan itulah hal yang sangat
perlu kita syukuri dan suatu rezeki yang ada dalam hidup kita. Setelah apa yang
kita ketahui saat ini banyak sekali hal yang membuat sibuk sehingga kita
melupakan hal yang seperti itu bukan. Ayah ,ibu sibuk dengan pekerjaannya,
sehingga lupa akan nikmat berkumpul bersama. (semoga ini menjadi pelajaran bagi
kita semua).
*Rezeki itu tak selalu terletak pada pekerjaan kita ,
ALLAH menarunya dengan rapi di setiap sisih kehidupan kita.
Dan diulangnya berbolak-balik hingga 7* shafa dan marwa, Air ZAM-ZAM justru
muncul dari kaki seorang banyi, Ismail A.S.
“IKHTIAR ITU PERBUATAN DAN
REZEKI ITU KEJUTAN”.
*Dan tak terlebih kita kelak akan ditanyanya , setiap
hakikatnya Rezeki yang kita peroleh...
“ Dari mana dan digunakan untuk apa”.
Karena rezeki hanyalah “hak pakai”, bukan “hak
milik”....
Dan hanya saja Halalnya saja dihisab dan haramnya diadzab.
*maka dari itu kita dapat mengambil kesimpulan dari cerita
ini
Maka , kita diharuskan tidak boleh iri terhadap apa yang
orang lain miliki,
Bila kita iri akan hal yang dimiliki oleh orang lain, berati
kita sudah seharus nya juga iri pada takdir kematianya.
Nah... nikmatilah apa
yang ada pada setiap sisih yang ada dalam diri kita, selalulah bersyukur akan
nikmat dan rezeki yang kita peroleh, insya allah,Allah melimpahkan banyak
rezeki terhadap hambanya yang selalu mensyukuri nikmati yang diberikan pada apa
yang ada dalam dirinya kapanpun dan dimanapun.
0 comments:
Post a Comment