Thursday, July 28, 2016

Jejakku Menggapai Impian

Semua berawal dari tekat dan harapan yang kuat  hingga kini aku sampai di titik dimana aku akan menggapai impianku. Memang ku akui itu, untuk menggapai impin itu tak muda seperti kita membalikan tangan. Dan aku masih teringan jelas perkataan hati ini “Bila waktu sudah tiba semua akan indah pada waktunya. Yakinlah terhadap rencana Allah akan berbicara melalui bahasa yang indah dan tak terduga. Meskipun kadang terlihat tidak mungkin sejak awal.” Nah entah kenapa kata-kata itu  muncul disetip selah waktu dan tertancap dibenakku. Entah dari mana aku dapat kalimat itu.
Akan tetapi setelah aku resapi memang benar , dimana berawal dari perjalanan ku berjuang demi mendapatkan beasiswa kesalah satu kampus negeri yang ada di kota medan. Awalnya sangat tak terbanyang sekali kalaulah  aku bisa jebol di salah satu perguruan tinggi negeri, yang terbayang saat itu adalah bagaimana aku bisa terus melanjutkan pendidikanku ke jenjang perguruan tinggi  dengan cara yang berbeda itu moto aku diwaktu itu.

Dan tak pernah disangka-sangka akhirnya allah menjawab do’a dengan cara-Nya yaitu dengan aku lulus diterima di perguruan tinggi lewat jalur undangan yaitu PMP yang ada di sekolah.dan bukan hanya itu jadi bagi siswa yang lulus di jalur undangan terkhusus di daerah LabuhanBatu, daerah kelahiran saya itu mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (PEMKAB). Nah segalah upaya persyaratan dan daftar ulang sudah di fixs kan akhirnya tibahlah panggilan bagi setiap siswa yang mendapatkan beasiswa di gedung aulah Asrama Haji di Rantau Perapat kabupaten labuahan batu, setelah acara demi acara telah selesai, jadi waktu itu memang aku bersama ibu aku sangat telat sekali perginya dan sesampainya disana acara da hampir selesai. Dan tak disangkah sangkah dipenghujung acara ternyata ada undian bisa dibilang door pras dan waktu itu undiannya berhadiahkan “laptop” sebanyak 15 unit nah, dibenak ku sangat mustahil untuk mendapatkannya. Tak terlebih lagi dari 399 peserta penerima beasiswa waullahualam, dan saat-saat yang ditunggu oleh para peserta penerima beasiswa yaitu undian dengan hadiah 15 unit laptoppun tiba. Nomor demi nomor saat itu telah dipanggil dan mendapatkan undian itu, dan ketika itu dipanggillah urutan ke sepulu (10) di urutan ini saya da tidak berharapkan lagi pada saat itu. Dan nomor demi nomor terus dipanggil dan mendekati 15 yaitu urutan nomor terakhir undian itu, dan saat itu yang ada di benak pikiranku kalaulah saja di urutan 5 nomor terakhir salah satunya itu nomor urut aku pastikah amat sangat bahagianya aku bisa buat ibu yang aku ajak saat itu bahagia.

Dan pada akhirnya nomor terakhir yaitu no 15 pun di bilang nomor terakhir yang menjadi harapan bagi semua peserta, ketika disebutkan nomor urut itu tiba-tiba lampu padam dan listrikpun padam total dan semua orang semangkin peasaran nomor urut berapa yang dibilang oleh pak Bupati itu. Suasana semangkin mencekam selepas itu akhirnya listrik pun kembali hidup dan microphonepun bersuara dan nomor urut berapa yang disebutkan?? Tentu sobat penasarankan aku juga, dan tak disangkah-sangkah nomor urut itu adalah nomor urut aku masyha allah, rasa gembira bercampur sedih kurasakan. Nah disini lagi-lagi “Allah menunjukan kebesaran-Nya. “Tak ada kata dan kalimat disetiap do’a-do’a kita yang tak pernah di jabah oleh Allah”. “Allah menunjukan jalan dan dengan cara-Nya Sendiri kita tak satupun yang mengetahuinya”. Alhamdulillah pada saat itu aku buat bangga ibu aku, trimakasih ya Allah.

Akan tetapi semua ini awal dari perjuangan aku. Masih banyak lagi hal yang akan aku hadapi di kota dimana aku bejuang menuntut ilmu dan berniat suksek di kemudian hari.Dan hatiku berkata walaupun aku menerima beasiswa tapi aku tidak boleh mengharapkannya lebih dan aku arus bisa mandiri dan tidak terlalu menyusakan orang tua.

Bermula kepergian pertama aku dari kampung kelahiranku menuju kota medan dimana ku kan menempuh perjuangan demi perjuangan. Dan menetaplah aku satu bulan di medan. Bermula dari seorang supir becak sekaligus satpam komplek ICON 3 pada saat itu menawarkan kepada saya kerjaan dan sempat juga dalam hati bertanya-tanya pekerjaan apa ini ya kira-kira. Pada akhirnya bapak itu menawarkan kepadaku kerja jadi door smeer di salah satu usaha ibu aceh. Nah saat itu terlintas di pikiran aku “ah,, man door smeer nya ndak papa lah berhubung belum masuk kuliah trimah sajalah hitung-hitung tambah uang jajan nanti’’. Itulah perkataan hati aku dan akupun mau kerja ditempat itu. Dan pada saat itu aku tidak sendirian dan ada seorang kakak senior aku dari kampung yang kebetulan sama kuliahnya dan satu jurusan. Kakak senior itu sudah semester 2 waktu itu dan dia rupanya sudah ditawarkan kerja door smeer waktu itu, yang menjadi pertanyaannya saat itu dia  kuliah pagi pulang siang dan paginya siapa yang jaga door smeer?,, dan akhirnya akupun mengambil kesimpulan kubilang sama kakak itu kebetulan kan aku belum masuk nih kuliahnya, jadi pagi sampai sore itu aku yang jaga door smeer dan sorenya setelah kakak itu pulang baru bareng-bareng deh kerjainya.

Keesokan harinya pigilah aku ketempat ibu aceh itu, aku sangat bersemangat sekali pada waktu itu, dan sesampaiya disana disambutlah dengan hangat dengan perkataan “oh,, ini yang mau kerja ya pak ucok” setelah perkenalan dan dipanggillah aku “ADI” sama ibu aceh yang punya nama buk DARMIATI. Dan langsung ibu itu bilang lagi “ sudah makan adi, kalau belum makan aja dulu ndak papa kok”. Dan akhirnya cucian kreta pertama masuk dan disitu ibu ndak ada tanyak apa-apa terus aku kerjai aja kreta itu ku cuci dan ku kasih kit sampai mengkilat dan ibu itu akhirnya bertanya kepadaku, sebelumnya sudah pernah kerja door smeer adi?? Lalu aku jawab ia buk sebelumnya aku da pernah nyuci kreta di rumah.
Singkat cerita setelah mengenal satu sama-lain terhadap ibu aceh. Dan ndak tau dari maa asalnya kami aku sama kakak senior, diajaknya cerita sama ibu itu. Ayooo tebak kami cerita apaaa??? Penasaran toh,, jangan kemana-mana lanjut cerita. Dan rupanya kami di ajaknya cerita tentang kehidupan ibu di masa lampau yang amat sangat berkesan dan mengharuhkan buat kami dan buat setiap orang yang mendengarkan. Kami sangat terharu mendengarnya. Selepas keharuan kami tapi kami mengambil keputusan untuk terus mendukung dan menyemangati ibu dar, singkat cerita lagi kami dipanggil lagi dan duduk lah kami bertiga aku,kakak senior, dan ibu, apa yang kami bicarakan???,, ternyata kami membicarakan tentang usaha yang akan mau dibuat dan disitu akhirnya kami aku dan kak is, ups sorry kakak senior itu namanya Iis Suyanto. Pada akhirnya kami memilih buka laundry awalnya iseng-iseng doang berjalan satu minggu akhirnya ibu menyetujuinya, dan alat dan bahan telah dibeli dan di siapkan satu dan yang lain. Hari pertama buka sangat sepi sekali, ah mungkin masih hari pertama dalam hatiku berkata. Dan hari kedua dan berjalan satu minggu sangat amat banyak ini cucian yang masuk, gimana mau ndak ramai orang kami buat satu kilonya itu 4000. Nah raya jenuh bercampur semangat juga harus
Akhirnya kami kerjai, kami cuci,kami setrika dan kami antar bagi yang mita antar jemput. Dalam hati yang amat sangat kecil berkata semua ini butuh perjuangan dan penyemangat waktu itu hanyalah seorang ibu dan ayah aku di kampung. Dan singkat cerita berjalan sudah satu bulan kami ngerjai bersama-sama door smeer dan laundry.

Tibalah hari pertamah aku masuk kuliah, sangat biasa saja dihari pertama dan tempat singgahan pertama aku waktu itu adalah MUSHOLAH POLMED dan sekarang menjadi tempat aku mendalami ilmu tentang islam,organisasi dan bersahabat dengan orang-orang hebat didalamnya. Dan ku berjumpa wajah-wajah baru disetiap aku jalan kelorong-lorong dimana lorong ini yang bakalan aku lewati setiap harinya nanti. Dan yang lebih hebatnya dihari pertama aku masuk kuliah aku membawa sebuah risol dan untuk di jual dikampus masyha allah. Awalnya aku malu jujur dan akhirnya aku niatkan untuk tidak ada malu dan berjuang walau pahit pada awalnya.

Setelah satu bulan,dua bulan dan bahkan setengah semester telah aku lewati dan alhamdulillah Allah memberikan jalan pada saat itu aku tidak ada minta satu peselpun terhadap orang tua aku. Dan semua itu kami jalani dengan berkenambungan antara kerja dengan kuliah dan alhamdulllah nilai kuliah ndak jelek-jelek amat pada saat itu semester 1 aku mendapatkan ip 2,84. Lalu terbesit dibenak aku, aku kurang puas dengan nilai aku dan aku ingin menambah ip aku dan harus mencapai target ipk 3 pada saat itu.

dan pada saat itu aku telah lama kenal ibu darmiati selaku pemilik kediaman yang kami bekerja dengannya disaaat itu dan singkat cerita lsemangkin lama kami kenal erat dengan ibu dar, dan ibu yang awalnya bukan siapa-siapa kini kami anggap sebai ibu kami sendiri di kota medan ini kota perantauan kami.
Ibu yang dimata kami sangat baik, sangat gigih dalam hidup ini setelah jatuh hingga paling bawah dan ia masih sanggup berdiri tegak dan menghidupi anak-anaknya hingga kini menuai keberhasilan dibidang kedokteran.
Ibu yang selalu bikin kami menambah pengalaman,membuat kami mengenal, mengerti apa arti hidup sebenarnya. Mengajarkan kami disaat kita diatas dan ketika kita di bawah. Sunggu sesosok ibu yang awalnya bukan siapa-siapa kami dan pada akhirnya pada saat ini kami menjadi keluarga yang saling melengkapi satu sama lain, perjalananku sangat penuh akan kesan. Bagaimana tidak susah senang sudah kami rasakan sama-sama. Dan tak terbayang kan ibu yang sangat gigih itu menempatkannya kami untuk tinggal dikediaman beliau membangun usaha bersama dengan beliau, disini menambah sangat kesan perjuangan saya dimana tidak!! Sebab semua aku rasakan bersama kekurangan,kelebihan,canda tawa, sedih senang dan bahkan sampai aku anggap ibu dar sebagai sesosok orang yang tangguh dengan kesendiriannya setelah kepergian sang suami ia menghidupi dan menguliakan 3 orang anak perempuan kejenjang s2 kedokteran masyha allah muliakanlah ibu dar Ya Allah dengan kesanggupannya berjuang demi anak-anaknya.

Semua ini belum selesai cerita ini masi berlanjut. Saat ini aku semester 4 dan akhirnya pada saat aku semester 2-3 alhamdulillah aku mendapatkan ipk 3, alhamdulillah lagi-lagi Allah menunjukan kebesarannya dan juga sebentar lagi akan menjalani begitu banyak akan hal yang aku hadapi, selama satu tahun yang akan datang. Aku masih seperti dulu masih tinggal di kediaman buk darmiati dimana kebaikan beliau lagi-lgi aku berkesan dan bangga kepada beliau. Beliau sangat banyak membantu aku hingga sampai semester 4 ini hingga setahun lagi aku akan selesai, aku masih di tempat yang sama tinggal dengan beliau anak-anak beliau dengan tidak sama sekali aku bayar sepeselpun di tempat kediaman beliau. Lagi-lagi Allah memberikan Kebesaran-Nya dimana diwaktu itu Ibunda saya mengidap penyakit dan harus dioperasi sangat sedih mendengarnya dan aku hanya bisa apa. Aku tak bisa berbuat apa-apa hanya saja setelah pengobatan beliau di rumah sakit selesai aku dapat mengirimkan obat kepada beliau melalui ibu darmiati lagi-lagi ibu darmiati membantu aku. Sangat banyak jasa yang diberikan kepada buk dar kepada saya,Dan ijin kan saya setelah berhasil nanti untuk tetap bisa melihatnya dan bersamanya membalas jasa-jasanya ya Allah.

Semoga impian kecilku, dan proses impian besarku akan terwujud. Perjalanan masih terhampar panjang. Masih banyak waktu dan berbagai masalah menunggu di depan mata. Ku harus bisa menembus impian. Menembus batas. Menatap dunia lebih dekat. Menyelami imajinasi mimi-mimpiku dan pikiran yang berfantasi untuk mencapai puncak kesuksesan. Membahagiakan kedua orang tuaku. Karena merekalah semangatku, merekalah pelindung jiwaku, saat relung hati ini terluka, saat mata ini sendu oleh kesedihan. Tapi merekalah adalah pelipur lara yang selalu memberikan kehangatan. Menyejukkan pikiran yang tengah kalut. Impianku adalah impian keluargaku. Bagiku sebuah impian harus diperjuangkan, ia akan menyala terang esok. Akan menerangi perjalananku, mengiringi jejak hidupku. Suatu saat nanti, kisah ini akan menjadi guru terbaik bagi kehidupan, bagi keluargaku, bagi mereka yang tertimpa duka dan putus asa. Karena hidup adalah perjuangan, dan bagiamana kita bisa menjadi pejuang kehidupan, menyelami makna yang tersimpan suci dan tersimbunyi didalamnya. Demi menembus mimpi-mimpi yang akan terwujud nanti bila sudah tiba waktunya.

Artikel ini adalah kisah nyata yang aku alami dimana bagi setiap orang tentu memiliki sebuah cerita dibalik perjuangannya, alangkah baiknya jika semua itu membuat sobat berkesan jadikanlah dalam sebuah dokumen yang akan anda buka dan lihat kembali, so jangan menyerah ia sobat jadikan pengalamanmu adalah perjuangan dan pelajaran untuk menggapai masa depan bersama impianmu. dan ketika engkau jatuh, gagal jangan takut hadapi kegagalan itu berusahalah terus bangkit karena kegagalan adalah awal dari sebuah kesuksesan.




Share:

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment

Tutorial Cara Membuat Blog

Blog pada dasarnya disebut sebagai Web Blog yang merupakan salah satu aplikasi web yang mana postingan atau artikel yang diposting dida...

Business

Categories

About

Labels

Theme Support

bocahpejuang.blogspot.com. Powered by Blogger.

Facebook

Total Pageviews

31108

Search This Blog

Featured Video

Random Posts

Recent Posts

Recent in Sports

Featured

Recent posts

Contact Form

Name

Email *

Message *

bocah pejuang